Sabtu, 21 September 2024

KONSEP DASAR SISTEM DALAM PENDIDIKAN

Nama: Ghina Meliyani

NIM: 22832006

Dosen: Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd.

Mata Kuliah: Sistem Informasi Pendidikan

    Sebelum ke konsep dasar sistem informasi Pendidikan kita bahas dulu tentang apa itu sistem informasi. Sistem berasal dari Bahasa Yunani, yaitu system yang mempunyai arti: (1) suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, dan (2) hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen-komponen secara teratur. Dalam kamus Bahasa Indonesia (2008: 1362), sistem diartikan kepada (1) perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas; (2) susunan yang teratur dari pandangan, teori, asar, dsb; (3) metode.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan substansi-substansi yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan utuh melebihi jika subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri. Sistem juga bisa dikatakan seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan tertentu.

    Jenis sistem secara umum terdiri dari sistem terbuka (Open-Loop) dan sitem tertutup (Close-Loop). Sistem terbuka yaitu sistem yang tidak memiliki sasaran dan umpan balik. Maksudnya yaitu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.

 

    Sedangkan sistem tertutup yaitu sistem yang memiliki sasaran dan umpan balik. Maksudnya yaitu sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya.

    Sedangkan informasi merupakan data yang sudah diambil kembali, diolah, atau sebaiknya digunakan untuk tujuan informatif, Kesimpulan, argumentasi, dan sebagai dasar untuk pengambilan Keputusan. Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yaitu suatu sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Selain itu, sistem informasi berfungsi untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna yang melibatkan interaksi antara manusia dan teknologi.


1.     Konsep dasar sistem informasi Pendidikan

Sistem informasi Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mengelola informasi dalam konteks Pendidikan, termasuk pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data yang relevan untuk mendukung pengambilan Keputusan di Lembaga Pendidikan. Pada hakikatnya sistem informasi Pendidikan adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen Lembaga Pendidikan sekolah/madrasah. Sistem informasi Pendidikan dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan operasional siswa menjadi alumni.

Selain dari itu sistem informasi Pendidikan bagian dari sistem manajemen yang berfokus pada pengelolaan data dan informasi yang berkaitan dengan proses Pendidikan. Sistem informasi Pendidikan mencakup berbagai komponen, termasuk data siswa, data pengajaran, kurikulum, dan evaluasi. Tujuan utama dari sistem informasi Pendidikan yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan Lembaga perndidikan serta mendukung pengambilan Keputusan yang lebih baik.

 

2.     SIMDIK

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalan sebuah system yang dirancang untuk mengelola informasi dalam Lembaga Pendidikan, khususnya di sekolah. Selain itu, SIMDIK merupakan suatu sistem data sekolah berbasis teknologi informasi yang menyimpan data sekolah dengan aman dan terhubung dengan server. Tujuannya dirancang sistem informasi manajemen Pendidikan ini yaitu untuk mendukung kebutuhan manajemen Lembaga Pendidikan, termasuk proses operasional seperti pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, dan operasional siswa menjadi alumni.


3.    Manfaat dan urgensi SIMDIK dalam pengelolaan serta meningkatkan mutu Lembaga Pendidikan

1)  Manfaat SIMDIK dalam pengelolaan Lembaga Pendidikan

-       Pengelolaan Data yang efisien

SIMDIK mengelola data akademik dan non-akademik secara terstruktur dan sistematis. Data siswa, guru, kurikulum, dan administrasi dapat dikelola dengan lebih efektif, sehingga memudahkan staf sekolah dalam mengakses dan memproses informasi.

 -       Peningkatan kualitas pelayanan

Dengan adanya sistem informasi yang terintegrasi, komunikasi antara sekolah, orang tua, dan siswa menjadi lebih lancar, serta semua pihak mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat.

 -       Dukungan untuk mengambil Keputusan

SIMDIK menyediakan data yang relevan dan akurat untuk membantu manajemen dalam membuat Keputusan strategis. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini dapat digunakan untuk merencanakan program Pendidikan dan mengevaluasi kinerja Lembaga.

 -       Monitoring perkembangan siswa

Sistem ini memantau terhadap perkembangan akademik siswa secara real-time, sehingga guru bisa segera memberikan intervensi jika diperlukan untuk mendukung keberhasilan siswa.


2)  Urgensi SIMDIK dalam meningkatkan mutu Pendidikan

-       Adaptasi terhadap perkembangan teknologi

Lembaga Pendidikan perlu beradaptasi dengan teknologi informasi untuk tetap relevan dan kompetitip. SIMDIK berfungsi sebagai alat untuk mendigitalisasi proses Pendidikan, sehingga Lembaga dapat memenuhi tuntutan zaman.

-       Meningkatkan daya saing

Dengan memanfaatkan SIMDIK, Lembaga Pendidikan dapat meningkatkan kualitas lulusan yang dihasilkan. Data yang akurat mengenai kinerja siswa dan efektivitas pengajaran membantu dalam perbaikan berkelanjutan.

-       Menjawab tantangan globalisasi

Lembaga Pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. SIMDIK berperan penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk merespons kebutuhan pasar kerja yang terus berubah.

    Jadi kesimpulannya, SIMDIK merupakan alat yang sangat penting bagi Lembaga Pendidikan untuk bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan serta mutu Pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal, Lembaga Pendidikan dapat lebih responsive terhadap kebutuhan siswa dan Masyarakat serta mampu bersaing di Tingkat nasional maupun internasional.

 

4.     Masalah-masalah dalam SIMDIK

1)    Ketidakakuratan data

Salah satu masalah utama dalam SIMDIK yaitu ketidakakuratan data yang dapat disebabkan karena kesalahan input atau kurangnya pelatihan. Ketidakakuratan ini berimplikasi pada kualitas Keputusan yang diambil oleh manajemen Pendidikan.

2)    Kurangnya sumber daya manusia yang terlatih

Banyaknya Lembaga Pendidikan yang mengalami kesulitan dalam memperoleh staf yang terlatih untuk bisa mengoperasikan sistem informasi yang mengakibatka penggunaan sistem yang tidak optimal  dan mengurangi efisiensi operasional.

3)    Masalah teknologi

Kendala teknis seperti perangkat keras yang tidak memadai, perangkat lunak yang sering mengalami error, dan infrastruktur jaringan yang buruk dapat menghambat efektivitas SIMDIK.

4)    Resistensi terhadap perubahan

5)    Keterbatasan anggaran

Keterbatasan anggaran di Lembaga Pendidikan sering kali menjadi penghalang dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi.

6)    Keterbatasan fitur sistem

Tidak semua sistem informasi manajemen Pendidikan tidak memiliki fitur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan semua Lembaga Pendidikan, seperti integritasi dengan sistem atau kemampuan analisis data yang mendalam.

7)    Layanan Pendidikan kepada siswa kurang optimal

8)    Tidak ada kolaborasi yang mempermudah koordinasi

Jadi kesimpulannya, meskipun SIMDIK menawarkan banyak manfaat bagi Lembaga Pendidikan, tantangan-tantangannya perlu diatasi agar sistem berfungsi dengan efektif dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan mutu Pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, Prof. DR. H. A. (2019). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan: Konsep, Prinsip dan        Aplikasi. Terbitan pertama. Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati.

 

Kholil, M. Kom. Dr. Ir. H., dkk. Modul 1: Konsep Dasar Sistem.









Jumat, 29 Maret 2024

PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER

Ghina Meliyani

22832006

Dosen : Bapak Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd.

Perangkat Keras Jaringan Komputer


    Perangkat Keras Jaringan Komputer merupakan komponen yang sangat penting dalam memudahkan penggunaan jaringan komputer. Pada kali ini akan di bahas materi mengenai perangkat keras jaringan komputer termasuk pengertian, manfaat, cara kerja, kelemahan dan kelebihan perangkat keras jaringan komputer.

1.       Pengertian Perangkat Keras Jaringan Komputer

Terdapat dua perngertian yakni perangkat keras komputer dan jaringan komputer. Yang di maksud perangkat keras adalah komponen fisik pada komputer yang berfungsi untuk mengontrol input dan output. Sedangkan, jaringan komputer adalah jaringan yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data, perangkat lunak komputer sampai aplikasi. Dengan adanya jaringan komputer menjadikan pengguna bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna lain. Jadi, Perangkat keras jaringan komputer adalah perangkat elektronik yang diperlukan untuk komunikasi dan interaksi antara perangkat di jaringan komputer. Menurut Melwin Syafrizal, jaringan komputer adalah hubungan interkoneksi yang menggunakan media kabel atau tanpa kabel antara dua komponen atau lebih yang yang saling terhubung.

  

2.      Manfaat Perangkat Keras Jaringan Komputer

1.       Resource Sharing

Resource sharing adalah proses bagi bagi sumber daya yang tersedia dalam jaringan komputer, seperti printer, scanner, dan file server. Memungkinkan pengguna mengakses sumber daya yang ada di jaringan tanpa perlu memiliki sumber daya tersebut secara fisik. Manfaat dari resource sharing antara lain: Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, Mempermudah penggunaan sumber daya yang tersedia, Mempermudah penggunaan sumber daya yang tersedia untuk pengguna yang tidak memiliki sumber daya tersebut secara fisik.

2.       Connectivity dan Communication

Connectivity dan communication adalah proses penggabungan jaringan komputer dan pengiriman data antara jaringan komputer. Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sumber daya dan pengguna lainnya yang terhubung ke jaringan. Manfaat dari connectivity dan communication antara lain: Memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sumber daya dan pengguna lainnya yang terhubung ke jaringan, Memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima data dengan lain-lain, Memungkinkan pengguna untuk mengakses internet dan berbagai jasa online.

3.       Data Security dan management

Data security dan management adalah proses pengelolaan dan pengamanan data yang ada dalam jaringan komputer. Memungkinkan pengguna untuk mengelola hak akses data, mengatur kontrol akses, dan mengatur pengamanan data. Manfaat dari data security dan management antara lain: Memungkinkan pengguna untuk mengelola hak akses data, Memungkinkan pengguna untuk mengatur kontrol akses, Memungkinkan pengguna untuk mengatur pengamanan data, Memungkinkan pengguna untuk mengatur pengelolaan data.

4.       Reformance Enhancement dan Balancing

Performance enhancement dan balancing adalah proses peningkatan kinerja dan pengelolaan perangkat keras jaringan komputer. Memungkinkan pengguna untuk mengatur kinerja jaringan, mengatur prioritas data, dan mengatur pengelolaan perangkat keras jaringan komputer. Manfaat dari performance enhancement dan balancing antara lain: Memungkinkan pengguna untuk mengatur kinerja jaringan, Memungkinkan pengguna untuk mengatur prioritas data, Memungkinkan pengguna untuk mengatur pengelolaan perangkat keras jaringan komputer.

5.       Entertainment

Entertainment adalah proses penggunaan jaringan komputer untuk kegiatan berentertian, seperti main game online, streaming video, dan lain-lain. Memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, berbagi informasi, dan berbagi kegiatan berentertian. Manfaat dari entertainment antara lain: Memungkinkan pengguna untuk berbagi ide, Memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi, Memungkinkan pengguna untuk berbagi kegiatan berentertian.

 

Cara Kerja Perangkat Keras Jaringan Komputer

Cara kerja perangkat keras jaringan komputer dengan cara perangkaian dari beberapa komputer dengan suatu penghubung yang dinamakan node. Node bisa berupa modem, hub, switch dan peralatan komunikasi data atau data communication equipment atau bisa juga data terminal equipment (DTE). Node memiliki peran penting di dalam sebuah jaringan komputer yang berfungsi untuk mengikuti seperangkat aturan dan menentukan cara mengirim serta menerimadata melalui tautan.

1.    Kelebihan dan kelemahan Perangkat Keras Jaringan

Setelah mengetahui tentang pengertian, manfaat dan cara kerja perangkat keras jaringan komputer. Diwabah ini akan dijelaskan beberapa kelebihan dan kelemahan perangkat keras jaringan komputer.

Kelebihan perangkat keras jaringan komputer

·       Menghubungkan Orang-orang di Seluruh Dunia

Dengan jaringan komputer, kita dapat terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia. Kita dapat berkomunikasi dengan mereka melalui email, pesan instan, atau bahkan panggilan video. Hal ini memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan pendidikan.

·       Memperluas Wawasan dan Pengetahuan

Dengan terhubung ke jaringan komputer, kita dapat mengakses berbagai sumber informasi dan pengetahuan. Kita dapat mencari dan membaca artikel, buku, dan publikasi ilmiah dari seluruh dunia. Dengan demikian, jaringan komputer memungkinkan kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

·       Mengakses Sumber Daya yang Lebih Besar

Jaringan komputer juga memungkinkan kita untuk mengakses sumber daya yang lebih besar, seperti database dan perangkat keras yang terhubung ke jaringan. Misalnya, dengan terhubung ke jaringan komputer di perpustakaan, kita dapat mengakses ribuan buku dan jurnal ilmiah tanpa perlu datang ke perpustakaan fisik. 

Kekurangan perangkat keras jaringan komputer

·       Kerentanan terhadap Serangan dan Penyusupan

Jaringan komputer dapat menjadi target serangan dan penyusupan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Serangan seperti hacking, virus komputer, dan pencurian data dapat merusak jaringan komputer dan mengakibatkan kehilangan data yang berharga. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi jaringan kita.

·       Gangguan Teknis

Jaringan komputer juga rentan terhadap gangguan teknis, seperti kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak. Jika salah satu perangkat dalam jaringan mengalami masalah, kinerja jaringan secara keseluruhan dapat terganggu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeliharaan rutin terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dalam jaringan.

·       Ketergantungan pada Koneksi Internet

Untuk dapat terhubung ke jaringan komputer, kita membutuhkan koneksi internet yang stabil. Jika koneksi internet terputus, maka jaringan komputer tidak dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sumber koneksi internet yang dapat diandalkan agar jaringan komputer tetap beroperasi dengan baik.

 

referensi: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-jaringan-komputer/




Sabtu, 04 November 2023

KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 Nama: Ghina Meliyani

NIM: 22832006

Dosen: Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd.

Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran


KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmmRnRdor0x1hGD-XBESlzaafhWsXozxDrpA&usqp=CAU
 

Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur  secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sepihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dimuat dalam suatu kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran.

Guru sebagai pengajar harus terlebih dahulu memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis menjabarkannya dalam perencanaan pembelajaran yang pada akhirnya dijadikan sebagai  pedoman operasional pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.

Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas materi mengenai konsep perencanaan pembelajaran yang di dalamnya terdapat pengertian, prinsip, unsur-unsur, fungsi dan komponen perencanaan pembelajaran.

 

1.  Pengertian Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRWx3cJzAPiDaWvfZf-PL01BzvwzDr2upqG2A&usqp=CAU

 

Terry (Majid, 2006:16) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa  mendatang. Pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan  program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.

 Berdasarkan dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa  perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang mana mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan belajar men gajar.

  

2.        Prinsip Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQquLV8U87IPgQM9tRsXC7vUJW1A_HwWUf7tQ&usqp=CAU
 

Apabila seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi :

1.    Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.

2.    Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.

3.    Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.

4.    Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

5.    Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.

 

            Berdasarkan pendapat  di atas, dapat  dikatakan bahwa prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran  meliputi penetapan  aksi seperti apa, kapan dan  bagaimana   mengimplementasikan pembelajaraan, pembatasan sasaran atau tujuan dalam menentukan target pembelajaran, pengembangan strategi pmbelajaran yang sesuai, pengumpulan  dan penganalisaan informasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran, serta dengan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan. 

 

3.  Unsur-Unsur Perencanaan Pembelajaran

 

ttps://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTeVM4DkimyWGv1OT-zRkfs6Q1dJwMysxxhgA&usqp=CAU
 

Berdasarkan asumsi dari prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1.    Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.

2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajianya.

3.    Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.

4.    Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

5.    Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6.    Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi.

7.    Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran harus dapat mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8.    Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Jadi, pada  dasarnya unsur-unsur yang harus ada dari suatu perencanaan pembelajaran meliputi hal-hal berikut: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual, fleksibel dan menyeluruh.


4.     Fungsi Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqEuEN2XQQvTLdzyNTrNOK2C4xNpV_WTQNOVmxxKuGhoKJ3bx0SHRmFbRSD3KbbBLib3c&usqp=CAU


Perencanaan pembelajaran memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1.    Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien.

2.    Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas.

3.    Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang lebih efektif.

4.    Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai setiap indicator tersebut.

5.    Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaa, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.

6.    Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).

 

Dari pendapat di atas, dapat  disimpulkan bahwa fungsi perencanaan pembelajaran di antaranya mengorganisir pembelajaran, mengembangkan proses pembelajaran, menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran, memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya, merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik dan mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).            


5.     Komponen Perencanaan Pembelajaran

Menurut Masitoh dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran (2005), bahwa komponen-komponen perencanaan pembelajaran diantaranya terdiri dari: (1) tujuan pembelajaran; (2) isi (materi pembelajaran); (3) kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar); (4) media dan sumber belajar; dan (5) evaluasi. Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2008), mengatakan bahwa komponen pembelajaran itu terdiri atas tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar megajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.

Dari kedua pendapat  di atas yang membedakan antara komponen perancanaan pembelajaran  terssebut adalah ada tidaknya metode-metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

B. Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Univrsitas Terbuka.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Perss.

Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

------------------. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

 

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/685073/mod_resource/content/1/PERTEMUAN%202%20KONSEP%20DASAR%20PERENCANAAN%20PEMBELAJARAN.pdf#:~:text=Perencanaan%20pembelajaran%20merupakan%20penjabaran%2C%20pengayaan,ada%20di%20sekolah%20masing%2Dmasing.

 

https://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html

 

KONSEP DASAR SISTEM DALAM PENDIDIKAN

Nama: Ghina Meliyani NIM: 22832006 Dosen: Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd. Mata Kuliah: Sistem Informasi Pendidikan      Sebelum ke konsep dasar ...