Sabtu, 04 November 2023

KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 Nama: Ghina Meliyani

NIM: 22832006

Dosen: Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd.

Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran


KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmmRnRdor0x1hGD-XBESlzaafhWsXozxDrpA&usqp=CAU
 

Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur  secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sepihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dimuat dalam suatu kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran.

Guru sebagai pengajar harus terlebih dahulu memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis menjabarkannya dalam perencanaan pembelajaran yang pada akhirnya dijadikan sebagai  pedoman operasional pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.

Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas materi mengenai konsep perencanaan pembelajaran yang di dalamnya terdapat pengertian, prinsip, unsur-unsur, fungsi dan komponen perencanaan pembelajaran.

 

1.  Pengertian Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRWx3cJzAPiDaWvfZf-PL01BzvwzDr2upqG2A&usqp=CAU

 

Terry (Majid, 2006:16) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa  mendatang. Pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan  program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.

 Berdasarkan dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa  perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang mana mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan belajar men gajar.

  

2.        Prinsip Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQquLV8U87IPgQM9tRsXC7vUJW1A_HwWUf7tQ&usqp=CAU
 

Apabila seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi :

1.    Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.

2.    Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.

3.    Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.

4.    Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

5.    Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.

 

            Berdasarkan pendapat  di atas, dapat  dikatakan bahwa prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran  meliputi penetapan  aksi seperti apa, kapan dan  bagaimana   mengimplementasikan pembelajaraan, pembatasan sasaran atau tujuan dalam menentukan target pembelajaran, pengembangan strategi pmbelajaran yang sesuai, pengumpulan  dan penganalisaan informasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran, serta dengan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan. 

 

3.  Unsur-Unsur Perencanaan Pembelajaran

 

ttps://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTeVM4DkimyWGv1OT-zRkfs6Q1dJwMysxxhgA&usqp=CAU
 

Berdasarkan asumsi dari prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

1.    Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan.

2. Relevan yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajianya.

3.    Sistematis yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.

4.    Konsisten yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.

5.    Memadai yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6.    Aktual dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi.

7.    Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran harus dapat mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8.    Menyeluruh yaitu komponen silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Jadi, pada  dasarnya unsur-unsur yang harus ada dari suatu perencanaan pembelajaran meliputi hal-hal berikut: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual, fleksibel dan menyeluruh.


4.     Fungsi Perencanaan Pembelajaran

 

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqEuEN2XQQvTLdzyNTrNOK2C4xNpV_WTQNOVmxxKuGhoKJ3bx0SHRmFbRSD3KbbBLib3c&usqp=CAU


Perencanaan pembelajaran memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1.    Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara efektif dan efesien.

2.    Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas.

3.    Menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya sehingga sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang lebih efektif.

4.    Memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai setiap indicator tersebut.

5.    Merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaa, hal-hal penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk meresponnya.

6.    Mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran, maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).

 

Dari pendapat di atas, dapat  disimpulkan bahwa fungsi perencanaan pembelajaran di antaranya mengorganisir pembelajaran, mengembangkan proses pembelajaran, menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran, memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya, merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik dan mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).            


5.     Komponen Perencanaan Pembelajaran

Menurut Masitoh dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran (2005), bahwa komponen-komponen perencanaan pembelajaran diantaranya terdiri dari: (1) tujuan pembelajaran; (2) isi (materi pembelajaran); (3) kegiatan pembelajaran (kegiatan belajar mengajar); (4) media dan sumber belajar; dan (5) evaluasi. Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2008), mengatakan bahwa komponen pembelajaran itu terdiri atas tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar megajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.

Dari kedua pendapat  di atas yang membedakan antara komponen perancanaan pembelajaran  terssebut adalah ada tidaknya metode-metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

B. Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Univrsitas Terbuka.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Perss.

Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

------------------. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

 

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/685073/mod_resource/content/1/PERTEMUAN%202%20KONSEP%20DASAR%20PERENCANAAN%20PEMBELAJARAN.pdf#:~:text=Perencanaan%20pembelajaran%20merupakan%20penjabaran%2C%20pengayaan,ada%20di%20sekolah%20masing%2Dmasing.

 

https://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSEP DASAR SISTEM DALAM PENDIDIKAN

Nama: Ghina Meliyani NIM: 22832006 Dosen: Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd. Mata Kuliah: Sistem Informasi Pendidikan      Sebelum ke konsep dasar ...