Nama: Ghina Meliyani
NIM:
22832006
Dosen:
Aceng Ahmad Rodian S, M.Pd.
Mata Kuliah: Belajar dan Pembelajaran
KONSEP PERENCANAAN PEMBELAJARAN
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmmRnRdor0x1hGD-XBESlzaafhWsXozxDrpA&usqp=CAU
Pada dasarnya pembelajaran merupakan suatu proses aktivitas yang dilakukan
secara tertata dan teratur secara logis
dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap
kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara
sepihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dimuat dalam suatu
kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat
ideal yang direalisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu
dalam pembelajaran.
Guru sebagai pengajar harus terlebih dahulu memahami tuntutan kurikulum,
kemudian secara praktis menjabarkannya dalam perencanaan pembelajaran yang pada
akhirnya dijadikan sebagai pedoman
operasional pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran,
pengayaan dan pengembangan dari kurikulum. Dalam membuat perencanaan
pembelajaran, tentu saja guru selain mengacu pada tuntutan kurikulum, juga
harus mempertimbangkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada di sekolah
masing-masing. Hal ini tentu saja akan berimplikasi pada model atau isi
perencanaan pembelajaran yang dikembangkan oleh setiap guru, disesuaikan dengan
kondisi nyata yang dihadapi setiap sekolah.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas materi mengenai konsep
perencanaan pembelajaran yang di dalamnya terdapat pengertian, prinsip,
unsur-unsur, fungsi dan komponen perencanaan pembelajaran.
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRWx3cJzAPiDaWvfZf-PL01BzvwzDr2upqG2A&usqp=CAU
Terry (Majid, 2006:16) menyatakan bahwa
perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok
untuk dapat mencapai tujuan yang telah digariskan. Perencanaan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk
mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu pola tindakan untuk masa mendatang. Pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu dan mengarahkan peserta
didik untuk memiliki pengalaman belajar.
Selain itu, berkenaan dengan perencanaan William H. Newman dalam
bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management
mengemukakan bahwa: Perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan
mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari
tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu
dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.
Berdasarkan dari kedua pendapat di atas, dapat
dikatakan bahwa perencanaan pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu
dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang mana mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu
dan penentuan kegiatan belajar men gajar.
2.
Prinsip
Perencanaan Pembelajaran
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQquLV8U87IPgQM9tRsXC7vUJW1A_HwWUf7tQ&usqp=CAU
Apabila seorang guru yang ingin melibatkan
diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip
perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang
meliputi :
1. Menetapkan apa
yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam
implementasi pembelajaran.
2. Membatasi
sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja
untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target
pembelajaran.
3. Mengembangkan
alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4. Mengumpulkan
dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5. Mempersiapkan
dan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran meliputi penetapan aksi seperti apa, kapan dan bagaimana mengimplementasikan pembelajaraan, pembatasan sasaran atau tujuan dalam menentukan target pembelajaran, pengembangan strategi pmbelajaran yang sesuai, pengumpulan dan penganalisaan informasi dalam mendukung kegiatan pembelajaran, serta dengan mengkomunikassikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan.
3. Unsur-Unsur Perencanaan Pembelajaran
ttps://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTeVM4DkimyWGv1OT-zRkfs6Q1dJwMysxxhgA&usqp=CAU
Berdasarkan
asumsi dari prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang
pembelajaran, baik untuk perencanaan pembelajaran yang masih bersifat umum
maupun perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan
tersebut harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
1. Ilmiah yaitu keseluruhan materi yang
dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan
dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat
di pertanggung jawabkan secara keilmuan.
2. Relevan yaitu bahwa setiap
materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan
penyajianya.
3. Sistematis yaitu unsur perencanaan
baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana
pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya
harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan
yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi.
4. Konsisten yaitu adanya hubungan yang
konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian.
5. Memadai yaitu cakupan indikator materi
pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan kontekstual yaitu cakupan
indicator, materi pokok, pengalaman belajaran sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam
kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel yaitu keseluruhan kompenen
silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajaran harus dapat mengkomodasai
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh yaitu komponen
silabus rencana pelaksanaan pembelajaran harus mencakup keseluruhan ranah
kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
Jadi, pada dasarnya unsur-unsur yang harus ada dari suatu perencanaan pembelajaran meliputi hal-hal berikut: ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual, fleksibel dan menyeluruh.
4.
Fungsi
Perencanaan Pembelajaran
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqEuEN2XQQvTLdzyNTrNOK2C4xNpV_WTQNOVmxxKuGhoKJ3bx0SHRmFbRSD3KbbBLib3c&usqp=CAU
Perencanaan pembelajaran memiliki fungsi, yang menurut Kostelnik secara spesifik fungsi perencanaan pembelajaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengorganisir pembelajaran yaitu proses mengelola seluruh aspek
yang terkait dengan pembelajaran agar tertata secara teratur, logis dan
sistematis untuk memudahkan melakukan proses dan pencapaian hasil pembelajaran
secara efektif dan efesien.
2. Berpikir lebih kreatif untuk mengembangkan apa yang harus dilakukan
siswa; yaitu melalui perencanaan, proses pembelajaran dapat dirancang secara
kreatif, inovatif. Dengan demikian proses pembelajaran tidak dikesankan sebagai
suatu proses yang monoton atau terjadi sebagai suatu rutinitas.
3. Menetapkan sarana dan fasilitas untuk
mendukung pembelajaran; melalui perencanaan, sarana dan fasilitas pendukung
yang diperlukan akan mudah diidentifikasi dan bagaimana mengelolanya sehingga
sarana dan fasilitas yang dibutuhkan dapat terpenuhi untuk menunjang terjadinya
proses pembelajaran yang lebih efektif.
4. Memetakan indikator hasil belajar dan cara
untuk mencapainya; yaitu melalui perencanaan yang matang, guru sudah memiliki
data tentang jumlah indikator yang harus dikuasai oleh siswa dari setiap
pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian
guruoun tentu saja sudah membayangkan kegiatan yang harus dilakukan untuk
mencapai setiap indicator tersebut.
5. Merancang program untuk mengakomodasi
kebutuhan siswa secara lebih spesifik; yaitu melalui perencanaa, hal-hal
penting yang terkait dengan kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang dimiliki
siswa akan teridentifikasi dan merencanakan tindakan yang dianggap tepat untuk
meresponnya.
6. Mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajaran; yaitu melalui perencanaan segala sesuatu yang terkait dengan
kepentingan pembelajaran sudah dikomunikasikan, baik secara internal yaitu
terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan tugas-tugas pembelajaran,
maupun dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan pembelajaran di antaranya mengorganisir pembelajaran, mengembangkan proses pembelajaran, menetapkan sarana dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran, memetakan indikator hasil belajar dan cara untuk mencapainya, merancang program untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih spesifik dan mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajaran dengan pihak eksternal yaitu pihak-pihak masyarakat (stake holder).
5. Komponen Perencanaan Pembelajaran
Menurut Masitoh dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran
(2005), bahwa komponen-komponen perencanaan pembelajaran diantaranya terdiri
dari: (1) tujuan pembelajaran; (2) isi (materi pembelajaran); (3) kegiatan
pembelajaran (kegiatan belajar mengajar); (4) media dan sumber belajar; dan (5)
evaluasi. Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno dalam bukunya yang berjudul
Belajar dan Pembelajaran (2008), mengatakan bahwa komponen pembelajaran itu
terdiri atas tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar megajar,
metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.
Dari kedua pendapat di atas yang
membedakan antara komponen perancanaan pembelajaran terssebut adalah ada tidaknya metode-metode
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
B. Uno, Hamzah. 2009. Perencanaan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran.
Jakarta: Univrsitas Terbuka.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada (GP) Perss.
Sutikno, Sobry. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Prospect.
------------------. 2008. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Prospect.
https://yoen-niechollehah.blogspot.com/2010/09/komponen-komponen-perencanaan.html